MANFAAT INCENTIVE COMPATIBLE CONSTRAINTS UNTUK MENGATASI MASALAH KEAGENAN (AGENCY PROBLEM) DALAM PRAKTEK PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH BRI CABANG MALANG
Tutik Kalis Wiarti
Abstrak
ABSTRAK
Kalis Wiarti, Tutik. 2010. Manfaat Incentive Compatible Constraint untuk Mengatasi
Masalah Keagenan (Agency Problem) dalam Praktek Pembiayaan
Mudharabah pada PT Bank Syariah BRI Cabang Malang. Tugas Akhir
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: Satia Nur Maharani, S.E., M.Sa. Ak.
Kata Kunci: incentive compatible constraints, agency problem, asymmetric
information, mudharabah.
Kontrak mudharabah merupakan salah satu bentuk mekanisme keuangan
syari’ah yang digunakan untuk menggantikan sistem bunga. Dalam kontrak ini terdapat
hubungan antara pemilik modal (shahibul mal/principal) dengan pelaku usaha
(mudharib/agents). Kontrak mudharabah adalah kontrak kerjasama yang menanggung
untung dan rugi antara pemilik dana (bank/principals) dengan nasabah (agents).
Hubungan kontrak keuangan seperti dalam mudharabah ini biasanya dikenal dengan
nama hubungan keagenan. Oleh karena itu, kontrak seperti ini menuntut adanya
transparansi bagi kedua belah pihak. Jika salah satu pihak (utamanya nasabah) tidak
menyampaikan secara transparan tentang hal-hal yang berhubungan dengan perolehan
hasil, sehingga dapat terjadi aktivitas adverse selection dan moral hazard. Dalam
transaksi keuangan, masalah adverse selection dan moral hazard merupakan masalah
asymmetric information. Kontrak mudharabah adalah kontrak keuangan yang sarat
dengan aktivitas asymmetric information.
Berdasarkan penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
solusi untuk mengatasi masalah keagenan yang merupakan salah satu penyebab
rendahnya pembiayaan mudharabah di BRI Syariah cabang Malang. Dilihat dari sisi
bank syariah, rendahnya porsi pembiayaan mudharabah terkait dengan belum siapnya
bank. Bank syariah menghadapi masalah yang melekat pada kontrak mudharabah yaitu
adanya asymmetric information. Hal inilah yang juga terjadi pada bank BRI Syariah
cabang Malang yang menyebabkan pembiayaan mudharabah masih sangat rendah
jumlahnya. Dilihat dari sisi masyarakat pengguna bahwa banyak terjadi kecurangan
yang dilakukan oleh masyarakat dalam kaitan dengan pelaporan-pelaporan keuangan
atau moral hazard. Selain itu pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang
menuntut kejujuran dan amanah. Untuk mengatasi masalah keagenan dapat diterapkan
batasan-batasan tertentu yaitu dapat menggunakan batasan berdasarkan incentive
compatible constraint yang diajukan Presley dan Session. Dengan batasan-batasan ini
diharapkan penyimpangan dalam kontrak mudharabah dapat diminimalisasikan.
Incentive compatible constraints adalah suatu cara yang disyaratkan kepada mudharib
untuk mengurangi resiko terjadinya masalah keagenan dalam pembiayaan mudharabah.
Kalis Wiarti, Tutik. 2010. Manfaat Incentive Compatible Constraint untuk Mengatasi
Masalah Keagenan (Agency Problem) dalam Praktek Pembiayaan
Mudharabah pada PT Bank Syariah BRI Cabang Malang. Tugas Akhir
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang.
Pembimbing: Satia Nur Maharani, S.E., M.Sa. Ak.
Kata Kunci: incentive compatible constraints, agency problem, asymmetric
information, mudharabah.
Kontrak mudharabah merupakan salah satu bentuk mekanisme keuangan
syari’ah yang digunakan untuk menggantikan sistem bunga. Dalam kontrak ini terdapat
hubungan antara pemilik modal (shahibul mal/principal) dengan pelaku usaha
(mudharib/agents). Kontrak mudharabah adalah kontrak kerjasama yang menanggung
untung dan rugi antara pemilik dana (bank/principals) dengan nasabah (agents).
Hubungan kontrak keuangan seperti dalam mudharabah ini biasanya dikenal dengan
nama hubungan keagenan. Oleh karena itu, kontrak seperti ini menuntut adanya
transparansi bagi kedua belah pihak. Jika salah satu pihak (utamanya nasabah) tidak
menyampaikan secara transparan tentang hal-hal yang berhubungan dengan perolehan
hasil, sehingga dapat terjadi aktivitas adverse selection dan moral hazard. Dalam
transaksi keuangan, masalah adverse selection dan moral hazard merupakan masalah
asymmetric information. Kontrak mudharabah adalah kontrak keuangan yang sarat
dengan aktivitas asymmetric information.
Berdasarkan penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
solusi untuk mengatasi masalah keagenan yang merupakan salah satu penyebab
rendahnya pembiayaan mudharabah di BRI Syariah cabang Malang. Dilihat dari sisi
bank syariah, rendahnya porsi pembiayaan mudharabah terkait dengan belum siapnya
bank. Bank syariah menghadapi masalah yang melekat pada kontrak mudharabah yaitu
adanya asymmetric information. Hal inilah yang juga terjadi pada bank BRI Syariah
cabang Malang yang menyebabkan pembiayaan mudharabah masih sangat rendah
jumlahnya. Dilihat dari sisi masyarakat pengguna bahwa banyak terjadi kecurangan
yang dilakukan oleh masyarakat dalam kaitan dengan pelaporan-pelaporan keuangan
atau moral hazard. Selain itu pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang
menuntut kejujuran dan amanah. Untuk mengatasi masalah keagenan dapat diterapkan
batasan-batasan tertentu yaitu dapat menggunakan batasan berdasarkan incentive
compatible constraint yang diajukan Presley dan Session. Dengan batasan-batasan ini
diharapkan penyimpangan dalam kontrak mudharabah dapat diminimalisasikan.
Incentive compatible constraints adalah suatu cara yang disyaratkan kepada mudharib
untuk mengurangi resiko terjadinya masalah keagenan dalam pembiayaan mudharabah.