Saadah, Inna Viva 2016. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Metode Kontrasepsi Pria Vasektomi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi.
Abstrak
ABSTRAK
Saadah, Inna Viva 2016. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi Metode Kontrasepsi Pria Vasektomi Pada Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi. Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing:Prof. Dr. Budijanto, M.Sos, (II) Drs. Djoko Soelistijo, M.Si
Kata Kunci : Partisipasi Pria, Vasektomi, PUS
Partisipasi pria pada pasangan usia subur untuk menggunakan metode kontrasepsi vasektomi di Kecamatan Genteng tergolong rendah. Kecamatan Genteng adalah salah satu kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang tergolong tinggi di Kabupaten Banyuwangi. Jumlah pasangan usia subur di Kecamatan Genteng adalah 16599 dengan pengguna vasektomi hanya 26 orang. Apabila dibandingkan dengan pengguna tubektomi (metode kontrasepsi mantap wanita) perbandingannya adalah 1:18. Artinya setiap 18 orang yang menggunakan tubektomi berbanding dengan 1 orang pengguna vasektomi.
Penelitian ini menggunakan rancangan case control yaitu penelitian dengan mewawancarai 52 responden yang terdiri dari 26 responden akseptor KB Vasektomi dan 26 responden non akseptor vasektomi. Sehingga perbandingan antara sampel kasus dan kontrol adalah 1:1. Pengambilan populasi pada sampel kasus yaitu akseptor KB Vasektomi adalah dengan sampling jenuh. Artinya semua populasi dijadikan sampel. Sedangkan untuk kasus kontrol adalah suami PUS non akseptor vasektomi sebanyak 26 orang dengan cara maching tempat tinggal dan umur (minimal 30tahun). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, alasan (dukungan istri dan peran PLKB) dan sosial ekonomi(pendidikan, pendapatan). Variabel terikat adalah partisipasi pria.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan Chi Square menunjukkan bahwa variabel pengetahuan responden (p=0,172), sikap (p=0,01), dukungan istri (p=0,02), peran PLKB (p=0,11), pendidikan (p=0,337) dan pendapatan (p=0,510). Faktor sikap, dukungan istri dan peran PLKB berpengaruh signifikan terhadap partisipasi metode kontrasepsi vasektomi. Faktor pengetahuan, pendidikan dan pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap partisipasi metode kontrasepsi vasektomi. Dari 26 responden akseptor vsektomi terdapat 1 kasus kegagalan vasektomi, dimana sebelum menggunakan vasektomi jumlah anak akseptor adalah 2 dan pasca menggunakan vasektomi jumlah anak menjadi
3. Hal menandakan tetap terjadi fertilitas pasca menggunakan vasektomi. Tingkat keberhasilan metode kontrasepsi vasektomi di Kecamatan Genteng sebesar
96,2%. Tingkat kegagalan vasektomi adalah hanya 3,8%. Kegagalan vasektomi disebabkan oleh kesalahan medis ketika dilakukan operasi kecil vasektomi.