Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi SMA
Abstrak
ABSTRACT
Yuliantin, Irma. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Terhadap
Kemampuan Berpikir Analitis Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi SMA.
Skripsi, Jurusan Geografi FIS Universitas Negeri Malang. Pembimbing:
(I) Drs. Yususf Suharto, M.Pd, (II) Dr. Budi Handoyo, M.Si.
Kata kunci: model pembelajaran inquiry, kemampuan berpikir analitis
Penggunaan suatu model dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah
satu cara untuk menumbuhkan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh siswa.
Model pembelajaran inquiry dipilih karena kegiatan belajar yang dilakukan
melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Pelaksanaan model pembelajaran
inquiry dimulai dari siswa mengajukan pertanyaan, kemudian dilanjutkan dengan
membuat hipotesis, siswa mengumpulkan data melalui kegiatan penyelidikan,
data yang sudah diperoleh dianalisis dan disesuaikan dengan hipotesis, siswa
membuat kesimpulan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah model pembelajaran
inquiry berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitis siswa pada mata
pelajaran Geografi SMA. Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh signifikan model pembelajaran inquiry terhadap
kemampuan berpikir analitis siswa pada mata pelajaran Geografi SMA.
Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu dengan
Pretest-Postest Control Group Design. Penelitian ini menggunakan kelas X IPS 3
sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPS 4 sebagai kelas kontrol dengan teknik
pengambilan sampel simple random sampling karena semua kelas X IPS
mempunyai kemampuan yang hampir sama. Instrumen pengukuran kemampuan
berpikir analitis menggunakan soal esai sebanyak 5 soal. Analisis data yang
digunakan adalah uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inquiry
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitis siswa. Hal tersebut dapat
dilihat dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai p-value sebesar
0,022 yang berarti < 0,05.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan
model pembelajaran inquiry memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kemampuan berpikir analitis siswa. Saran yang bisa diberikan oleh peneliti adalah
guru bisa menggunakan model pembelajaran inquiry untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir analitis siswa, dan peneliti lain diharapkan mampu
menumbuhkan kemampuan berpikir lainnya dengan menggunakan model
pembelajaran inquiry.